Selasa, 23 April 2013

SEPULUH kebiasaan BAIK dari Negeri Tirai Bambu | Anggar Septiandi

0 komentar
SEPULUH kebiasaan BAIK dari Negeri Tirai Bambu, (TIONG-HUA) yang patut diterapkan dalam hidup:
 1.Mei bing ye yao ding qi ti yan
(Walau TIDAK Sakit, harus RUTIN memeriksakan kondisi KESEHATAN)

 2. Bu ke ye dei duo he wen shui
(Walau Tidak Haus, harus BANYAK minum Air hangat)

 3. Yu she nan jie ye dei xiang tong.
(Walau Ketemu Masalah Sulit, harus TETAP diselesaikan)
4. Mei you xi shi ye yao kuai le
(Walau Tidak ada hal menyenangkan, harus tetap bergembira)
 5. You li ye yao rang ren san fen.
(Walau berada di pihak yg BENAR, tidak ada Salahnya Mengalah)

6. You quan ye yao di diao zuo ren.
(Walau memiliki Kekuasaan/jabatan harus tetap berkepribadian LUHUR)

 7. Bu jue pi lao ye dei xiu xi
(Walau Tidak merasa Lelah,  harus tetap Beristirahat)

8. Sheng huo fu yu ye yao zhi.  zu.
(Walau sudah kaya raya harus tetap dapat membatasi diri)

9, Zai mang ye yao zhong shi duan lian.
(Walau Sangat Sibuk, harus tetap ingat Berolah-Raga)


10. Mei shi ye yao hu xiang guan ai.
(Walau tak terjadi apa-apa, harus tetap saling Memperhatikan).

newer post

Berniat Pasang Behel, Jangan sembarangan | Anggar Septiandi

1 komentar

Banyak wanita menganggap gigi berhias behel (kawat gigi) terkesan menarik, sehingga banyak yang menjadikannya sebagai aksesori. Padahal kawat gigi adalah alat perawatan yang tak bisa dipakai sembarangan.

drg. Dimas Cahya Saputra dari Klinik Perigigi Jogjakarta menjelaskan, behel diperlukan jika diagnosis dokter gigi menyebut pasien memiliki maloklusi. Baik pada gigi (dental), rahang (skeletal), maupun kombinasi keduanya (dentoskeletal). Artinya, kawat gigi diperlukan ketika memang ada kelainan gigi.

“Jadi bukan asal memasang behel, apalagi hanya demi kepentingan penampilan,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Selain itu, pemasangan behel juga seharusnya ditangani dokter gigi spesialis ortodonsi (kawat gigi), bukan tukang gigi. Sebab tujuan pemakaian kawat gigi adalah mengatur susunan gigi geligi hingga mendekati ideal. Kawat gigi ada yang sifatnya lepasan maupun kawat gigi cekat (fixed).

Benarkah ada batasan usia bagi pengguna behel?

drg. Dimas mengatakan, memang ada beberapa pendapat mengenai batasan umur dalam pemasangan behel. Namun, pertimbangan pemasangan kawat gigi semestinya bukan didasarkan pada faktor usia, akan tetapi kondisi kesehatan gigi pasien.

“Jadi usia bukan yang utama. Tetapi bagaimana kondisi kesehatan gigi, jaringan pendukung, serta kesehatan pasien secara umum,” jelasnya.

Kondisi kesehatan secara umum berpengaruh pada kesehatan gigi dan jaringan pendukung gigi. Perawatan kawat gigi, lanjut drg. Dimas, dilakukan bila perlu adanya pergerakan gigi. Dalam perawatan ini akan ada jaringan pendukung gigi yang berdampak.

Orang berusia lanjut biasanya mengalami beberapa persoalan gigi, seperti gigi hilang (dicabut), gigi berlubang, atau permasalahan jaringan tulang pemegang gigi (tulang alveolar). Oleh karena itu, untuk mengetahui perlu tidaknya pasien menggunakan kawat gigi, butuh diagnosis dokter gigi.

“Seorang dokter gigi harus jeli menganalisis dari pemeriksaan subyektif maupun obyektif, sehingga perawatan kawat gigi berhasil,” tambahnya.

Kawat gigi umumnya tidak menyebabkan alergi. Meski demikian, kemungkinan itu harus diwaspadai. Sebab masing-masing pasien punya kepekaan alergi berbeda.

Jika terjadi alergi, maka penjelasannya begini: Pasien yang pernah terpapar salah satu bahan kawat gigi seperti logam bracket atau semen yang menempel pada bracket dengan permukaan gigi pada perawatan kawat gigi lepasan, kemudian akan membentuk antibodi. Benda-benda tadi akan dianggap sebagai antigen.

“Jika ini terpapar ulang akan terjadi reaksi alergi,” lanjutnya.

Agar perawatan kawat gigi sesuai kebutuhan dan berjalan aman, drg. Dimas memberikan tips sebagai berikut:

1. Berkonsultasi ke dokter gigi spesialis kawat gigi bila memang akan menggunakan behel. Dokter gigi menyediakan berbagai perangkat kawat gigi, baik berupa bracket, kawat, karet, dan bahan lain yang berkualitas.
   
2. Hindari tergiur iklan pemasangan kawat gigi murah lewat media sosial.
   
3. Kawat gigi adalah sarana perawatan gigi yang mungkin dapat berdampak pada penampilan. Namun, tujuannya tetap untuk perawatan.
   
4. Jangan memasang behel di orang yang tidak kompeten (bukan dokter gigi). Sebab, pemasangan behel yang tidak sesuai prosedur dapat berakibat fatal.


Bagi pasien yang sudah mengenakan behel, berikut tips agar perawatan berhasil baik:

1. Perawatan kawat gigi perlu waktu dan tidak bisa instan. Oleh karena itu, pasien harus sabar, rajin kontrol dan selalu mematuhi anjuran dokter gigi.
   
2. Jagalah kebersihan gigi dan mulut ketika sudah memakai kawat gigi. Pemakaian berbagai alat di permukaan gigi akan memudahkan kotoran menempel. Tersedia sikat gigi khusus untuk pasien dengan behel. Jangan sampai gigi Anda menjadi rapi, namun lubang gigi bertambah dan gusi menjadi bengkak.Banyak wanita menganggap gigi berhias behel (kawat gigi) terkesan menarik, sehingga banyak yang menjadikannya sebagai aksesori. Padahal kawat gigi adalah alat perawatan yang tak bisa dipakai sembarangan.

drg. Dimas Cahya Saputra dari Klinik Perigigi Jogjakarta menjelaskan, behel diperlukan jika diagnosis dokter gigi menyebut pasien memiliki maloklusi. Baik pada gigi (dental), rahang (skeletal), maupun kombinasi keduanya (dentoskeletal). Artinya, kawat gigi diperlukan ketika memang ada kelainan gigi.

“Jadi bukan asal memasang behel, apalagi hanya demi kepentingan penampilan,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Selain itu, pemasangan behel juga seharusnya ditangani dokter gigi spesialis ortodonsi (kawat gigi), bukan tukang gigi. Sebab tujuan pemakaian kawat gigi adalah mengatur susunan gigi geligi hingga mendekati ideal. Kawat gigi ada yang sifatnya lepasan maupun kawat gigi cekat (fixed).

Benarkah ada batasan usia bagi pengguna behel?

drg. Dimas mengatakan, memang ada beberapa pendapat mengenai batasan umur dalam pemasangan behel. Namun, pertimbangan pemasangan kawat gigi semestinya bukan didasarkan pada faktor usia, akan tetapi kondisi kesehatan gigi pasien.

“Jadi usia bukan yang utama. Tetapi bagaimana kondisi kesehatan gigi, jaringan pendukung, serta kesehatan pasien secara umum,” jelasnya.

Kondisi kesehatan secara umum berpengaruh pada kesehatan gigi dan jaringan pendukung gigi. Perawatan kawat gigi, lanjut drg. Dimas, dilakukan bila perlu adanya pergerakan gigi. Dalam perawatan ini akan ada jaringan pendukung gigi yang berdampak.

Orang berusia lanjut biasanya mengalami beberapa persoalan gigi, seperti gigi hilang (dicabut), gigi berlubang, atau permasalahan jaringan tulang pemegang gigi (tulang alveolar). Oleh karena itu, untuk mengetahui perlu tidaknya pasien menggunakan kawat gigi, butuh diagnosis dokter gigi.

“Seorang dokter gigi harus jeli menganalisis dari pemeriksaan subyektif maupun obyektif, sehingga perawatan kawat gigi berhasil,” tambahnya.

Kawat gigi umumnya tidak menyebabkan alergi. Meski demikian, kemungkinan itu harus diwaspadai. Sebab masing-masing pasien punya kepekaan alergi berbeda.

Jika terjadi alergi, maka penjelasannya begini: Pasien yang pernah terpapar salah satu bahan kawat gigi seperti logam bracket atau semen yang menempel pada bracket dengan permukaan gigi pada perawatan kawat gigi lepasan, kemudian akan membentuk antibodi. Benda-benda tadi akan dianggap sebagai antigen.

“Jika ini terpapar ulang akan terjadi reaksi alergi,” lanjutnya.

Agar perawatan kawat gigi sesuai kebutuhan dan berjalan aman, drg. Dimas memberikan tips sebagai berikut:

1. Berkonsultasi ke dokter gigi spesialis kawat gigi bila memang akan menggunakan behel. Dokter gigi menyediakan berbagai perangkat kawat gigi, baik berupa bracket, kawat, karet, dan bahan lain yang berkualitas.
   
2. Hindari tergiur iklan pemasangan kawat gigi murah lewat media sosial.
   
3. Kawat gigi adalah sarana perawatan gigi yang mungkin dapat berdampak pada penampilan. Namun, tujuannya tetap untuk perawatan.
   
4. Jangan memasang behel di orang yang tidak kompeten (bukan dokter gigi). Sebab, pemasangan behel yang tidak sesuai prosedur dapat berakibat fatal.


Bagi pasien yang sudah mengenakan behel, berikut tips agar perawatan berhasil baik:

1. Perawatan kawat gigi perlu waktu dan tidak bisa instan. Oleh karena itu, pasien harus sabar, rajin kontrol dan selalu mematuhi anjuran dokter gigi.
   
2. Jagalah kebersihan gigi dan mulut ketika sudah memakai kawat gigi. Pemakaian berbagai alat di permukaan gigi akan memudahkan kotoran menempel. Tersedia sikat gigi khusus untuk pasien dengan behel. Jangan sampai gigi Anda menjadi rapi, namun lubang gigi bertambah dan gusi menjadi bengkak.

sumber : yahoo.id
newer post

Lima Pemain Kunci Setan Merah Musim ini (2012-2013) | Anggar Septiandi

0 komentar

Manchester United memastikan juara Liga Premier setelah mengalahkan Aston Villa 3-0 di Old Trafford, Selasa (23/4) dinihari WIB. United memastikan gelar saat Liga Premier menyisakan empat pertandingan lagi. Dengan mengemas 84 poin, Manchester City yang ada diperingkat dua tidak mungkin lagi mengejar MU. Poin maksimal yang bisa mereka dapatkan hanya 83.
Keberhasilan The Red Devils tidak lepas dari tangan dingin Sir Alex Ferguson dalam meracik skuatnya. Hampir semua punggawa baik yang baru bergabung atau senior punya peran sukses Iblis Merah dalam meraih gelar liga ke-20. Berikut lima pemain kunci pilihan kantor berita AFP yang dianggap memegang peran penting dalam meraih gelar juara Liga Premier ke-20 United.

1. David de Gea
Kiper asal Spanyol ini mengalami periode buruk di awal-awal kedatangannya. Pria 22 tahun ini berulangkali melakukan kesalahan besar, di antaranya saat MU menang 3-2 dari Fulham Agustus tahun lalu dan seri 1-1 melawan Tottenham Hotspur Januari lalu. Namun seiring berjalannya waktu, De Gea tampil bagus. Dia menciptakan beberapa penampilan gemilang.

2. Rafael da Silva
Memakai nomor punggung dua, Rafael menunjukkan dia memang mampu menjadi pengganti Gary Neville yang lama menempati sisi kanan pertahanan United. Sebagai bek ulet nan sabar, pemain Brasil ini menciptakan satu gol indah saat menang 2-1 dari Liverpool September lalu. Ia juga menciptakan gol gledek spektakuler dari jarak 22 meter saat menang 2-0 atas QPR.
3. Michael Carrick
Kerap diabaikan penggemar dan pengamat, Carrick telah menikmati musim paling mengesankannya bersama MU sejak pindah dari Spurs tahun 2006. Pemain 31 tahun ini telah membuktikan kehadirannya yang tak tergantikan di depan pertahanan MU. Carrick dinominasikan meraih penghargaan bergengsi Pemain Terbaik pilihan Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA).

4. Robin van Persie
Didatangkan dengan banderol 24 juta pounsterling dari Arsenal, Van Persie menemukan hidupnya di United. Van Persie sempat kering gol selama musim panas ketika tampil tanpa gol dalam 10 pertandingan. Namun kemudian Van Persie memproduksi gol saat melawan Stoke City dan West Ham, diikuti hatrik melawan Villa. Total golnya musim ini menjadi 24.

5. Danny Welbeck
Welbeck mungkin hanya sekali mencetak gol di musim ini. Namun ketekunan dan kelincahannya membuatnya menjadi elemen kunci skuat Ferguson. Cepat, pekerja keras, dan diberkati keterampilan serta sentuhan luar biasa, pemain berusia 22 tahun ini masuk daftar pemain nomini Pemain Muda Terbaik pilihan PFA.








newer post

Minggu, 21 April 2013

Penilaian Korban | PMR SMA Negeri 1 Janapria

0 komentar


Pertolongan Pertama / Simulasi

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?

Tindakan-Tindakan yang harus kita lakukan sebagai penolong pertama adalah sebagai berikut:
1.  Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

Perhatikan :
  1. Bagaimana kondisi pada saat itu ?
  2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
  3. Bagaimana mengatasinya ?

INGAT !
Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu,
Keselamatan Penolong Nomor 1

Di Lokasi



Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah :
  1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
  2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
  3. Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
  4. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
  5. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
  6. Minta bantuan bila diperlukan

Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
-Kejadian itu sendiri
-Penderita (bila sadar)
-Keluarga (Saksi)
-Mekanisme kejadian
-Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
-Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

2.  Penilaian dini

Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :
a.  Kesan umum
     Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
  • Kasus Trauma  : Kasus    yang    disebabkan    oleh    suatu    ruda-paksa Mempunyai  tanda-tanda  yang  jelas  dan  terlihat  da atau  teraba.  Misalnya  luka  terbuka,  memar,  patah tulang da lain sebagainya
  • Kasus Medis    : Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda- paksa. Contohnya sesak napas, pingsan.
b.  Memeriksa Kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
1. Awas    = Alert
2. Suara    =  Voice
3. Nyeri    =  Pain
4. Tidak Respon    =  Un Respon
selalu ingat ASNT = AVPU

c.  Memastikan Jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi.

d.  Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan penderita dengan cara :
  • Lihat
  • Dengar
  • Rasakan
e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang  diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)

f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

3. Pemeriksaan Fisik

Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.

Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik ???
1.    Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban ?
2.    Apakah ada Luka terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
3.    Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
4.    Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?

Agar lebih mudah mengingatnya,kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut kndisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1.    Kepala
2.    Leher
3.    Dada
4.    Perut
5.    Punggung
6.    Panggul
7.    Anggota gerak atas dan bawah


PENTING !
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan sensasi dan sirkulasi

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung

Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
a. Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
b. Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)
c. Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
d. Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)

Cara memeriksa nadi:
1. Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
2. Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
3. Tekan  sedikit  sampai  nadi  teraba  ,  lalu  mulai  menghitung  sambil melihat penunjuk detik pada jam .
4. Bila denyut nadi     teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk mendapatkan      denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60 detik

5. Laporkan  juga  teratur  atau  tidak, kuat    atau    lemah    denyut    nadi penderita

Denyut Nadi
Bayi    : 120 – 150 X/menit
Anak    : 80 – 150 X/menit
Dewasa    : 60 – 90 X/menit

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

Pada    penderita    sadar    jangan    sampai    penderita    mengetahui    bahwa frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu    pernapasan    adalah    satu    kali    menghirup    napas    dan    satu    kali mengeluarkan  napas  (satu  kali  gerakan  naik  dan  turun).  Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.

Frekwensi Pernapasan
Bayi    : 25 – 50 X/menit Anak    : 15 – 30 X/menit Dewasa    : 12 – 20 X/menit

PEMERIKSAAN SUHU

Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)

Warna kulit juga perlu dinilai.
Pucat
   Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
   Tekanan  darah  tinggi,  keracunan  alcohol,  luka  bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)
   Kurangnya    oksigen    dalam darah.
Kekuningan
   Sering    merupakan    tanda gangguan hati
Biru kehitaman
  Tanda perdarahan bawah kulit

4. RIWAYAT PENDERITA

Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat  dilakukan  dengan  penderita,  keluarganya  atau  saksi  mata.  Riwat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .

K =  Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang hanya  dapat  dirasakan  oleh  penderita  misalnya  nyeri,  pusing.  Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan terbuka .

O =  Obat – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar gula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.

M =  Makanan / Minuman terakhir
Hal  ini  dapat  dijadikan  dasar  terjadinya  kehilangan  kesadaran  pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalai pembedahan di RS.

P =  Penyakit yang diderita
Riwayat  penyakit  yang  sedang  diderita  atau  pernah  diderita  yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contoh : asma dan jantung.

A =  Alergi yang Dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya penderita atau  keluarga  sudah  mengetahuinya  dan  sudah  memahami  mengatasi keadaan itu.

K =  Kejadian
Kejadian  yang  dialami  penderita  sebelum  kecelakaan  atau  sebelum timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.

5. PEMERIKSAAN BERKALA

Usahakan  pemeriksaan  terus  dilanjutkan  secara  berkelanjutan  sebelum mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
-    Tingkat kesadaran
-    Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
-    Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
-    Periksa kembali nadi penderita
-    Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
-    Periksa  kembali  secara  seksama  mungkin  ada  bagian  yang  belum diperiksa atau sengaja di lewati
-    Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
-    Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.


6. PELAPORAN

Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
-    Umur dan jenis kelamin penderita
-    Keluhan utama
-    Tingkat kesadaran
-    Keadaan jalan napas
-    Pernapasan
-    Denyut nadi
-    Pemeriksaan yang penting
-    KOMPAK yang penting
-    Penatalaksanaan
-    Perkembangan lainnya yang dianggap penting



Sejarah ICRC <<<<<<<<<
newer post

Sabtu, 20 April 2013

Arti Lambang PMR | PMR SMA Negeri 1 Janapria

0 komentar

Arti Lambang PMR

1.      Segi Lima merah melambangkan Pancasila.

2. Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.

3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.

4.    Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’.

5.   Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’. 



(Negara swiss adalah Negara yang menentang pertumpahan darah).  
karena :

1.     Menghormati negara SWISS
2.     Pelopor pendirinya adalah warga negara SWISS (Jean Henry Dunant)
3.    Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara SWISS benar-benar negara netral.

Lambang ini resmi dipakai pada tanggal 22 Agustus 1864 sesuai hasil prakasa Komite Jenewa yang menghasilkan konverensi Jenewa.
ICRC Geneve


Gedung ICRC Genewa

Jean Henry Dunant


newer post
newer post older post Home