Rabu, 05 Desember 2012

Golongan Darah

0 komentar

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

Ibu Ayah O A B AB O O O, A O, B A, B A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
newer post

SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL/ICRC

0 komentar

 SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL 
Jean Henry Dunant
Pada 24 Juni 1859 terjadi pertempuran antara Prancis dan Austria yang berlangsung di dataran rendah Italia bernama Solverino. Pertempuran tersebut melibatkan 320.000 prajurit, dan 36.000 di antaranya menderita luka-luka bahkan kehilangan nyawa. Pada hari yang sama, seorang pemuda Swiss, Jean Henry Dunant, berada di Solverino dalam rangka menjumpai Kaisar Prancis, Napoleon III. Saat perjalanan menuju kediaman Kaisar, Henry Dunant dan rombongannya terhalang oleh pertempuran tersebut. Banyak prajurit terluka bergelimpangan, tak ada satu pun aksi pertolongan. Tergerak oleh pemandangan perang yang mengerikan, korban berjatuhan di mana-mana, maka dengan segera Henry Dunant beserta penduduk setempat membentuk rumah sakit lapang sederhana, mengumpulkan kain tinen pembalut luka, dan menyediakan obat-obatan. Ia pun membatalkan kunjungannya ke kediaman Kaisar, seusai perang ia segera kembali ke Swiss. Di Swiss, ia pun menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul “Un Souvenir de Solverino” ( Memory of Solverino / Kenangan Solverino ). Buku yang menggambarkan betapa kejamnya peperangan dan pengalaman membantu korban tersebut menggemparkan Eropa. Secara garis besar, buku tersebut mengandung dua gagasan penting, yakni:
1. Membentuk organisasi kemanusiaan Internasional yang disiapkan untuk menolong para prajurit, penduduk sipil, korban di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian Internasional untuk membentuk hukum melindungi prajurit yang terluka serta relawan organisasi yang tengah memberikan pertolongan di medan perang.
Pada 1863 Henry Dunant beserta empat warga Genewa merealisasikan gagasan tersebut. Mereka terkenal sebagai Komite Lima yang bertugas sebagai wadah relawan pemberi pertolongan pada peperangan. Kelima anggota tersebut adalah:
1. Jean Henry Dunant
2. Jendral Guallaume Henry Dufour
3. Dr. Theodore Mounier
4. Dr. Gustave Moynier
5. Dr. Louis Appia

Komite tersebut meluas dan berkembang hingga saat ini terkenal sebagai ICRC ( International Committee of the Red Cross ). Dan ditetapkan pula tanggal 8 Mei 1863 sebagai Hari Palang Merah Internasional ( 8 Mei adalah tanggal lahir Henry Dunant ). Beberapa Negara pun turut serta membentuk organisasi Palang Merah di bawah naungan ICRC. Namun tidak hanya lambang Palang Merah yang dipakai. Kerajaan Ottoman ( Turki ) mengusullkan bagi Negara-negara Islam memakai tanda Bulan Sabit Merah. Sementara Negara-negara lain yang enggan memakai lambing Bulan Sabit Merah atau Palang Merah diperbolehkan memakai lambang Kristal Merah. Hal ini dikarenakan dahulu, banyak Negara yang memakai lambang berbeda-beda, misal Persia ( Iran ) memakai Singa Merah. Jepang mamakai Matahari Merah. Namun saat ini hanya 3 lambang yang disetujui Internasional, yakni Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah. Untuk mengglobalkan organisasi pertolongan ini, Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah berada satu kesatuan di bawah naungan lembaga IFRC ( Internasional Federation of the Red Cross ). IFRC diprakarsai oleh Henry Davidson ( warga USA ) pada Konferensi Kesehatan Internasional Cannes, Prancis, 5 Mei 1919.





newer post

Rabu, 05 September 2012

Cerita Rakyat Sasak "Putri Mandalika" Beserta Translate Bahasa Sasak

3 komentar

CERITA RAKYAT
P U T R I  M A N D A L I K A

            Menurut dongeng bahwa pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Sekeliling di kerajaan ini dibuat ruangan - ruangan yang besar. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan raja - raja. Negeri Tonjang Beru ini diperintah oleh raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya Raja itu bernama raja Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting. Baginda mempunyai seorang putri, namanya Putri Mandalika. Ketika sang putri menginjak usia dewasa, amat elok parasnya. Ia sangat anggun dan cantik jelita. Matanya laksana bagaikan bintang di timur. Pipinya laksana pauh dilayang. Rambutnya bagaikan mayang terurai. Di samping anggun dan cantik ia terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya lembut. Itulah yang membuat sang putri menjadi kebanggaan para rakyatnya. Semua rakyat sangat bangga mempunyai raja yang arif dan bijaksana yang ingin membantu rakyatnya yang kesusahan. Berkat segala bantuan dari raja rakyat negeri Tonjang Beru menjadi hidup makmur, aman dan sentosa. Kecantikan dan keanggunan Putri Mandalika sangat tersohor dari ujung timur sampai ujung barat pulau Lombok. Kecantikan dan keanggunan sang putri terdengar oleh para pangeran - pangeran yang membagi habis bumi Sasak (Lombok). Masing - masing dari kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan kerajaan Beru. Para pangerannya pada jatuh cintar. Mereka mabuk kepayang melihat kecantikan dan keanggunan sang putri. Mereka saling mengadu peruntungan, siapa bisa mempersunting Putri Mandalika. Apa daya dengan sepenuh perasaan halusnya, Putri Mandalika menampik. Para pangeran jadi gigit jari. Dua pangeran amat murka menerima kenyataan itu. Mereka adalah Pangeran Datu Teruna dan Pangeran Maliawang. Masing - masing dari kerajaan Johor dan kerajaan Lipur. Datu Teruna mengutus Arya Bawal dan Arya Tebuik untuk melamar, dengan ancaman hancurnya kerajaan Tonjang Beru bila lamaran itu ditolaknya. Pangeran Maliawang mengirim Arya Bumbang dan Arya Tuna dengan hajat dan ancaman yang serupa.

            Putri Mandalika tidak bergeming. Serta merta Datu Teruna melepaskan senggeger Utusaning Allah, sedang Maliawang meniup Senggeger Jaring Sutra. Keampuhan kedua senggeger ini tak kepalang tanggung dimata Putri Mandalika, wajah kedua pangeran itu muncul berbarengan. Tak bisa makan, tak bisa tidur, sang putri akhirnya kurus kering. Seisi negeri Tonjang Beru disaput duka. Kenapa sang putri menolak lamaran ? Karena, selain rasa cintanya mesti bicara, ia juga merasa memikul tanggung jawab yang tidak kecil. Akan timbul bencana manakala sang putri menjatuhkan pilihannya pada salah seorang pangeran. Dalam semadi, sang putri mendapat wangsit agar mengundang semua pangeran dalam pertemuan pada tanggal 20 bulan 10 ( bulan Sasak ) menjelang pagi - pagi buta sebelum adzan subuh berkumandang. Mereka harus disertai oleh seluruh rakyat masing - masing. Semua para undangan diminta datang dan berkumpul di pantai Kuta. Tanpa diduga - duga enam orang para pangeran datang, dan rakyat banyak yang datang, ribuan jumlahnya. Pantai yang didatangi ini bagaikan dikerumuni semut.  Ada yang datang dua hari sebelum hari yang ditentukan oleh sang putri. Anak - anak sampai kakek - kakek pun datang memenuhi undangan sang putri ditempat itu. Rupanya mereka ingin menyaksikan bagaimana sang putri akan menentukan pilihannya. Pengunjung berduyun - duyun datang dari seluruh penjuru pulau Lombok. Merekapun berkumpul dengan hati sabar menanti kehadiran sang putri. Betul seperti janjinya. Sang putri muncul sebelum adzan berkumandang. Persis ketika langit memerah di ufuk timur, sang putri yang cantik dan anggun ini hadir dengan diusung menggunakan usungan yang berlapiskan emas. Prajurit kerajaan berjalan di kiri, di kanan, dan di belakang sang putri. Sungguh pengawalan yang ketat. Semua undangan yang menunggu berhari - hari hanya bisa melongo kecantikan dan keanggunan sang putri. Sang putri datang dengan gaun yang sangat indah. Bahannya dari kain sutera yang sangat halus. Tidak lama kemudian, sang putri melangkah, lalu berhenti di onggokan batu, membelakangi laut lepas. Disitu Putri Mandalika berdiri kemudian ia menoleh kepada seluruh undangannya. Sang putri berbicara singkat, tetapi isinya padat, mengumumkan keputusannya dengan suara lantang dengan berseru : ‘’Wahai ayahanda dan ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kamu semua. Aku tidak dapat memilih satu diantara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar aku menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya Nyale di permukaan laut’’.
            Bersamaan dan berakhirnya kata - kata tersebut para pangeran pada bingung rakyat pun ikut bingung dan bertanya - tanya memikirkan kata - kata itu. Tanpa diduga - duga sang putri mencampakkan sesuatu di atas batu dan menceburkan diri ke dalam laut yang langsung di telan gelombang disertai dengan angin kencang, kilat dan petir yang menggelegar. Tidak ada tanda - tanda sang putri ada di tempat itu. Pada saat mereka pada kebingungan muncullah binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak yang kini disebut sebagai Nyale. Binatang itu berbentuk cacing laut. Dugaan mereka binatang itulah jelmaan dari sang putri. Lalu beramai - ramai mereka berlomba mengambil binatang itu sebanyak - banyaknya untuk dinikmati sebagai rasa cinta kasih dan pula sebagai santapan atau keperluan lainnya.





CERITE RAKYAT
 “PUTRI NYALE”

            Lek jaman laek to Pante Kute Pulau Lombok arak sopok kerajaan sak aren Tonjang Beru. Sekiter kerajaan ni tepinak kamar-kamar beleq. Kamar ni tekadu jari taoq bdait raje-raje . Negeri Tonjang Beru ni teperintah isiq Raja sak terkenal isiq kepacuanne raja nu aren Raja Tonjang Beru bekeq seninen Dewi Seranting. Iye bdoe sekeq anak nine, aren Putri Mandalika. Demen putri wah beleq, sik inges jarin. Iye sanget sikne solah. Maten maraq ruen bintang lek timuq. Sangkepne maraq pauh di laying. Selain inges putri terkenal ramah bekeq sopan. Unin ngeraos lembut. Iye wah beng putri jari idaman rakyat. Selapuq dengan bengaq bdoe raje sak arif sak mele tulung rakyat sak susah. Berkat tetulung sik raje rakyat negeri Tonjang Beru irup makmur, aman bekeq sentosa. Keingesan putri mandalika sanget terkenal langan ujung timuq sampe ujung bat Lombok. Keingesan putri terengah siq pangeran-pangeran sak lek Lombok. Maraq lek kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha bekeq kerajaan Beru. Selapuq pangeran berangen. Selapukne teller gitaq ingesne putri. Selapuqne saling besaing, sai tao mrariq kance putri Mandalika. Dengan ate sak lemah lembut, putri Mandalika tolak ye. Para pangeran kakoq ime. Due pangeran gedeq rengah nu. Iye adalah pangeran Datu Terune bekeq pangeran Maliawang. Masing-masing lek kerajaan Johor bekeq Lipur. Datu Terune kirim Arya Bawal bekeq Arya Tebuik lalo ngelamar, dengan ancaman hancur kerajaan Beru anden lamaranne tetolaq. Pangeran maliawang mengirim Arya Bumbang dait Arya Tuna kadu ancaman sak pade.
            Putri Mandalika ndek peduli, bekeq  Datu terune lepasan senggeger utusaning Allah, sedang Maliawang tiup senggeger jaring sutra. Kekuatan kedue senggeger ni ndek ne mempan lek putri, muen kdue pangeran penggitan barengan. Ndek tao mangan, ndek tao tindoq. Jarin putrid kurus gero. Selapuq dengan Tonjang beru aseq. Kembeqn putrid tolaqn? Laguk, selain rasa cinta yak muni, iye kendah ngerase menanggung tanggung jawab sak belek. Yakn timbul bencane seanden putri pileq salaq sekeq pangeran nu. Dalam semadi, sang putri mauk wangsit yak undang slapuq pangeran dalam pertemuan tanggal 20 bulan 10 sak gae subuh nu. Bebarengan kance rakyat masing-masing. Selapuq sak teundang tesuruk dateng kumpul  lek pante Kute. Sak ndek teduge-duge para pangeran dateng, bekeq rakyat pnoq dating. Pantai ni mak ruen tekerumpun sik teres. Arak sak dateng due jelo sendek man tesuruk. Kanaq- kanaq sampe papuq-papuq dateng sengaq teundang sik putri. Iye mele nyaksian brembe saang putri yakn pileq. Temue bedelokan dateng lek slapuk wilayah Lombok. Selapuk ngumpul dengan sabar ngantih kdatengan putri. Marak unin janji, sang putri dateng se ndek man ngebang. Pas demen langit beak lek timuq, sang putri sak inges dateng kadu onsongan emas. Prajurit kerajaaan lampak lek kiri, bekeq kanan bekeq murin tuan putri. Pengawalan sak ketat, slpauq undangan ngantih bejelo-jelo ngangaq gitaq keingesan putri. Tuan putri dateng kadu gaun sak solah. Kadu bahan kain sutra sak halus. Ndrak maraq ke ngonekn, tuan putri lampaq, trus mentelah lek bawon batu, temuriq segare. Lek to tuan putri nganjeng trus gitaq selapuq tmue undangan. Tuan putrid ngeraos singket, laguk berisi, umuman keputusan ye dengan suare sak nyuraq: “ wahai amaq inaq bekeq selapuq pangeran dait rakyat Tonjang Beru sak sik ku tunah. Jelo ni aku putusan bahwa aku ni umak kamu slapu’an. Aku ndek ke tao pileq salaq sekeq pangeran. Sengaq ni takdir sak tekehendaki adek sak aku jari Nyale saak bau tekaken bareng-bareng lek bulan bekeq tanggal sak sugul nyale lek segare.
            Bebarengan dait berahirne unin sak nu slapuq pangeran pade bingung rakyat kendah pade bingung bekeq beketuan trus mikiran unin sak baruk nu. Ndek te duga-duga putrid teteh dikn langan atas batu nu trus timpoh dikn jok segare sak langsung te gulung sik ombak segare tebarengan sik angin deres, kilat bekeq petir menggelegar. Ndarak tande-tande tuan putri araq lek to. Demen sak pade kebingungan sugul lah binatang kode-kode sak penok sak nane te sebut aren nyale. Binatang nu mak ruen longe. Pikiran slpauq dengan ye wah jelmaan tuan putri. Trus rame-rame slapuk berlomba-lomba bait binatang nu penok-penok yakn kaken jari rasa cnta kasih  dait jari kakenan bekeq keperluan lain.




newer post
0 komentar
No Golongan enzim Fungsi atau sifat
1 Oksidoreduktase Mengkatalisis reaksi dimana salah satu substrat mengalami oksidasi (donor
hidrogen) dan substrat lain mengalami reduksi (penerima hidrogen).
a. Dehidrogenase Mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap.
b. Oksidase Melakukan oksidasi (menerima oksigen atau melepas elektron).
c. Hidroksilase Menggabungkan gugus hidroksil.
2 Transferase Mengkatalisis perpindahan 1 gugus karbon (misalnya metil), gugus aldehid,
keton, gugus fosforil, atau gugus amino dari satu substrat ke substrat
yang lain.
3 Hidrolase Mengkatalisis hidrolisis (penambahan air) untuk memecah ikatan kovalen
C-O, C-N, C-C, P-O, dan ikatan tunggal lainnya.
a. Peptidase Memecah ikatan peptida pada protein.
b. Esterase Memecah ikatan ester.
c. Glikosidase Memecah ikatan glikosida pada polisakarida.
d. Fosfatase Memecah ikatan fosfat.
4 Liase Mengkatalisis penambahan gugus pada ikatan rangkap atau pembentukan
ikatan rangkap dengan menghilangkan gugus C=C, C=O, atau C=N.
Misalnya: dekarboksilase, aldolase, dan dehidratase.
5 Ligase Mengkatalisis reaksi penggabungan antara satu molekul dengan molekul
lain melibatkan hidrolisis dari ATP. Misalnya: RNA ligase dan DNA ligase.
6 Isomerase Mengkatalisis perpindahan suatu gugus ke tempat lain dalam satu
molekul. Misalnya: racemase, fosfoglukoisomerase, mutase, dan oksidoreduktase.
newer post
newer post older post Home